Posts Tagged transmision

MATIC vs. Manual Drive

So, awalnya pencarian mengenai perbedaan matic dan manual drive bermula karena papa mau beli mobil Ford Everest.
Karena papa pengen ganti velek yang ukuran 18 (standardnya 16) papa mulai berpikir utk pindah ke yg limited.
Tapi yg limited hanya available yg matic, meski veleknya uda 18 dan joknya kulit (yg biasa semi kulit).
Karena itu, aku mulai research tentang perbedaan2 matic dan manual.

Google2 di internet, kok susah banget ya dapetin info.
Adanya sih, yg banyak, org2 blgnya begini “hare gene masik pake manual, apa kate duniee!”
And i was like, uuuhh… not helping ><

Lalu, setelah kuberusaha keras untuk terus mencari informasi dan bertanya sana sini, kesimpulan yang aku dapatkan adalah:

    1. Bagi mereka yg tidak tahu tapi malu bertanya, pada dasarnya, “gigi” matic itu terdiri dari: P (parking), R (rear), N (neutral), sama D (drive). Selebihnya tergantung ama mobilnya, tadi saya ke kantor Ford sama papa untuk tanya2 mengenai matic drive dgn Bpk. Satria yang sangat baik dan sabar dalam menjelaskan hal-hal baru ini. Jadi, kalau di Ford Everest, di bawah D ada 3, 2 dan 1.
    1.1 3 fungsinya apabila kita sedang menyetir dengan kondisi datar dan mendadak memerlukan tarikan tambahan (contoh: utk menyalip) maka kita dapat memindahkan dari D ke 3, apabila tarikan sudah kenceng, maka kita kembalikan lagi ke D. Perlu diingat, apabila sedang menggunakan 3, kecepatan dianjurkan untuk tidak melebih 100km/hrs. Jadi sungguh intinya cuman bantu dorong sementara. tapi informasi 3 ini saya masih ragu, karena menurut saya kontradiktif dengan mode overdrive (lihat dibawah), nanti akan saya klarifikasi lagi
    1.2 2 fungsinya untuk kondisi jalan menurun, tapi sangat dianjurkan untuk melebihi 60km/hrs.
    1.3 1 fungsinya untuk kondisi jalan menanjak, dorongan lebih kuat dan sama seperti 2, tidak dianjurkan untuk melebihi 60km/hrs.
    Lalu ada lagi yg symbolnya +/- (Over Drive), kebanyakan SUV keatas semua ada option ini, beberapa orang menyebutnya fasilitas Semi-Manual. Jadi Over Drive ini kerjanya mengunci gigi di posisi 1-4 dgn menaikan rpm terendah per gigi, tapi katanya mode ini menguras BBM. Mode ini setahu saya ada 2 type, ada yg berupa tombol, yg ditekan, maka akan muncul tulisan “Over Drive” di dashboardnya, atau berupa dimana tuas gigi bisa kita ganti ke kiri, dan disana kita bisa menyetir dengan menyesuaikan posisi gigi seperti menyetir manual tanpa harus menggunakan kopling. Fungsi Over Drive ini adalah untuk membantu memberikan dorongan extra disaat kita akan menyalip sewaktu kita berada di jalan menanjak
    2. Tetapi, meskipun Bpk. Satria bilang bahwa matic mereka boleh dicoba, pasti puas kok! tapi dia memang tetap mengakui bagaimanapun, tarikan mobil matic dan manual pasti ada bedanya, dan bedanya ya manual lebih kenceng tarikannya. Cuman kebanyakan orang sekarang sudah cukup puas dengan tarikan matic yang ada. (mungkin untuk mereka, tapi bagi saya dan papa, tarikan itu adalah segalanya yang memutuskan bisa ngebut, nyalip, naik dan nikung pada saat yang bersamaan apa tidak, terutama kalau kita lagi di jalan naik spt digunung2, trus mau nyalip truk tronton, nah, it’s a matter of life and death! so, in the end, i think we gonna stick with manual 😛 )
    3. Matic jaman dulu kalo mati tidak bisa didorong, jadi agak repot kalo parkiran lagi penuh, kan biasanya klo pake manual, kita free-in aja, biar bisa didorong2 ama tukang parkirnya, trus apalagi kalo mogok ditengah jalan. Nah sekarang, matic itu ada tombol dimana kalau itu ditekan, kita bisa mematikan/mencabut kunci dgn posisi di N (netral). So, mobil bisa didorong pada saat mogok.
    4. Secara diteliti lagi, biaya perawatan mobil dalam jangka panjang, ternyata lebih murah matic. Considering this:

Masalah yang sering dianggap mudah bagi pengguna matik adalah masa tenggang waktu pergantian oli. Memang di buku manual terdapat waktu tenggak penggantian oli, bisa pada 40.000km, atau semuru hidup..eiit..jangan salah dulu.mobil itu dibuat dan diperkirakan berumur 5 tahun (Singapura dan Jepang).dan mobil ini dibuat dari sononya. di Indonesia umur pakai mobil puluhan tahun..jadi anggapan ini bisa beda..jadi saya sarankan rajin ganti oli aja deh..biar gak nyesal..mungkin di 10.000km sekali..sedangkan kelipatan 20.000 perlu dilakukan pengurasan.

Jadi..apakah perawatan matik lebih mahal dengan seringnya ganti oli mengingat harga oli yang mahal (40.000 perliter)? Belum tentu juga..coba kita asumsikan pemakain mobil 20.000 km per tahun. Berarti dalam setahun anda harus ganti oli sekali dan mengurasnya. Artinya butuh oli matik 11 liter dengan biaya 11x Rp 40.000= 440.000. dengan interval pergantian oli yang teratur ini, umur matik bisa puluhan tahun.

Untuk tansmisi manual, pergantian oli cukup 20.000km sekali dengan harga oli transmisi manual sekitar 20.000 per liter. Berarti setahun butuh biaya 60.000 jika rata-rata jumlah oli trnasmisi manual sekitar 3 liter. Jauh leih murah dari matik? Betul..tapi perlu diingat kalo transmisi manual juga butuh penggantian kampas kopling dan part lainnya seperti clutch cover, dan clutch bearing. Penggantian kopling set ini biasanya sekitar 3 tahun sekali dengan biaya sekitar 2,5 juta untuk SUV.

Artinya dalam satu tahun biaya perawatan transmisi amnual adalah Rp 60.000 + 2.500.000 / 3tahun = 910.000. jadi diatas kertas, matic masih lebih murah Rp 470.000..nyaman lagi dikendarai..matic gak akan pegal kakinya. Biasanya perawatan di bengel resmi juga gak terlalu beda ama bengkel resmi..menurut pemilik x-trail..pengurasan oli matik di bengkel resmi untu Nissan X-Trail sekitar 420.000..di bengkel biasa biasanya pasang tarif 380.000..

Matic SUV lebih bandel daripada matic Sedan..karena dirancang untuk pemakian kasar..beda dengan sedan..jadi jangan disamakan matic sedan dengan SUV.

Transmisi —————————– Manual ———————————- Matic
Jenis Oli ———————————- Mineral SAE 90 ——————— ATF
Harga Oli ——————————– Rp 20.000 ————————– Rp 40.000
Waktu Penggantian Oli —————– 20.000km ———————— 10.000km
Kerusakan Paling Sering ————- Pelat Kopling set ———– Oli Seal Bocor
Pemeriksaan oli berkala ————– Tidak ada —————— 1minggu sekali
(sumber : jip vol 53:2006)
from http://www.bluefame.com/lofiversion/index.php/t44756.html

    5. Tapi, meskipun biaya perawatan jangka panjangnya lebih mudah, kalau ada kerusakan apa-apa, anda harus memperbaikinya ke service centernya, sangat tidak dianjurkan untuk bongkar2 mobil matic sendiri. Yang dimana saya dan papa kurang suka, karena, kalau kita lebih senang bongkar2 sendiri. Kalau bisa diperbaiki sendiri, kenapa tidak. Lalu meski banyak orang yang bilang, jaman sekarang uda maju. Kalau mogok, sisa telpon service centernya, ntar mereka dateng njemput kita. Tapi kalau kita lagi dipedalaman, trus mogok, kan susah.. soalnya kita hobbynya jalan2 ke pelosok gituh. Sampe Bpk. Satria cuman bisa ketawa waktu ditanya papa begitu. Katanya, yah, kalau udah dipedalaman, ya memang lebih aman manual, soalnya kan service center ada batas2nya juga, ga mungkin ngejar ampe kepedalaman gituh
    6. Masalah kaki capek gonta ganti gigi, sama sekali irrelevant menurut saya. Itu semua tergantung kebiasaan. Saya punya mobil matic dan manual, pakai mana2, rasanya sama aja tuh, ga ada capek2nya. Malah kalau pakai matic, kadang agak2 ngantuk, kurang tantangan rasanya, sementara pake manual, rasanya lebih hidup, lebih seru dan menantang. Dan sebagai cewe, betis saya gapapa tuh, ga kaku, ga gede sebelah (kata beberapa orang) 😛
    Papa saya yang laki-laki, dan sudah hampir 60thn, masih hobbynya pake manual, kalau ditanya, capek ga? jawabannya, kamu kalau jalan kaki, capek ga ngangkat kaki? ya biasa aja lah, itu sudah mendarah daging, refleks, jadi ga ada rasa capeknya.
    Sama seperti kalau kita motret dengan kamera SLR, pake Manual sama Automatic, kalau Manual, yang pinter itu manusianya, maka kalau manusianya pinter, hasilnya akan bagus. Kalau pakai Automatic, yang pinter itu mesin, jadi manusianya tidak ada peran apa-apa. Maka, apakah memotret dengan modus Manual, yang harus ngatur2 Aperture dan Speed bikin capek? tergantung orangnya kan? kalau orangnya pinter, jago dan uda biasa, its nothing gitu loh, bahkan hasilnya akan jadi legenda dunia.

Jadi, kayanya udah lengkap deh.. Ntar kalau ada yang kelewatan, bisa aku tambahin lagi.
Kalau ada yang salah dari infomasi diatas, tolong dikoreksi.
Apabila ada informasi2 lainnya, mohon dibagi juga ^^

Kesimpulannya saya:
Matic itu untuk orang yang jalannya didalam kota saja, dimana akan aman2 saja apabila mogok (didaerah yang terjangkau oleh fasilitas servicenya), apalagi yang tempatnya macet. Trus mungkin lebih cocok untuk orang yang jalannya kalem2 aja, ga maen salib2 kaya dikejar setan 😛
Manual memang jodohnya orang yang suka keluar kota, kepedalaman, dan mereka yang suka berexperimen sendiri dengan mobil mereka. Mereka yang hobi kebut2an, naik2 jalan ga jelas dan yang pasti nyalib2 truk tronton 😛

Akhirnya, si Papa tidak bimbang lagi apakah lebih baik beli Matic yang Limited yang dilengkapi dengan velek 18 dan jok kulit. Setelah dia menerima semua informasi diatas, dan pelajaran mengenai Matic spt yang Bpk. Satria berikan, dia memutuskan untuk memilih Manual, karena yang namanya hati tidak bisa berbohong ^^
Urusan velek 18, nanti dia mau ganti sendiri, dan jok kulit, bisa diatur.
Harga jatuh lebih mahal? Kata dia, gapapa, yang penting aman dan puas 🙂

Comments (11)